Rabu, 12 Januari 2011

SATE MARANGGI


SATE MARANGGI CIBUNGUR YANG TERMASYUR
Oleh Dony Riyadi,S.ST


Sate Maranggi Cibungur, para pecinta kuliner nusantara sebagian besar telah mengenalnya selain rasanya yang gurih dan empuk juga sambal pendampingnya yaitu terdiri dari irisan tomat segar, cabe rawit dan garam ditambah dengan kecap manis untuk menambah kelezatan dan penetralisir rasa pedas sehingga mempunyai cita rasa tersendiri, kuliner khas daerah Jawa Barat ini memang sudah tidak diragukan lagi kelezatannya.

Sate Maranggi dapat ditemui di daerah Purwakarta dan Cianjur, memang dengan bumbu khas sate ini sangat istimewa dan mempunyai cirri khas tersendiri, bumbu yang digunakan juga merupakan bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih ketumbar, gula merah dan garam juga sedikit penyedap rasa maka Sate Maranggi mempunyai rasa yang lain dengan kebanyakan sate yang kita temui.

Rumah makan yang sangat terkenal untuk sate maranggi adalah rumah makan cibungur yang terletak di Jalan raya cibungur kabupaten Purwakarta ini sudah sangat terkenal bahkan apabila hari libur para pelanggan akan kesulitan mendapatkan tempat duduk dikarenakan selalu penuh setiap waktu makan siang maupun malam, restoran yang sekarang dikelola Oleh Ibu Hj. Yeti berada tepatnya sekitar 500 Meter dari Gerbang tol Cikampek arah Sadang, ini dapat menghabiskan daging rata-rata perhari mencapai 70 Kg daging yang terdiri dari 35 Kg Daging Sapi dan 35 Kg daging kambing, itu belum termasuk untuk Sop dan makanan lainnya. Perporsi (@10 Tusuk) kita dapat menikmati Sate Maranggi dengan harga Rp. 15.000,- ditambah Rp. 4000 untuk satu nasi putih hangat yang tebungkus daun pisang, biasanya kita akan kurang untuk satu bungkus karena perporsi hanya memiliki berat sekitar 80 Gram.

Menurut sumber Bapak Rakib yang juga merupakan keluarga dekat Ibu Hajah (nama yang biasa disebut untuk Ibu Hj. Yeti) Restoran ini telah berdiri sejak Tahun 1982an yang dikelola oleh orang tua Ibu Hajah dan Restoran ini juga dapat membantu perekonomian warga sekitar karena tidak kurang dari 50an warga membantu operasional restoran ini mulai dari persiapan, proses maupun Pembakaran, hingga kini Restoran Cibungur tidak membuka cabang ditempat lain dikarenakan alasan bahwa supaya kualitas dan keunikan sate Maranggi Cibungur tidak dapat ditemui di daerah lainnya, dan apabila menemui sate Maranggi ditempat lain rasanya pastilah berbeda dengan Restoran ini, dan setelah pembangunan Jalan Tol CIPULARANG (Cikampek-Purwakarta dan Padalarang) diresmikan, pihak pengelola tidak merasa khawatir karena sudah memiliki pelanggan tetap bahkan pelanggan sengaja kelura tol cikampek atau tol sadang hanya untuk menikmati makan juga pengobat rindu akan kelejatannya tambah pak rakib sambil tersenyum lebar, keramahan juga merupakan kunci sukses usaha kuliner ini pada saat kami (penulis) bertanya disambut ramah bahkan seakan mempersilahkan layaknya sebuah keluarga besar.

Menurut ahli kuliner Bapak Drs. Suseno Kardigantara,MM.Par seorang Dosen dari Sekolah Tinggi pariwiwsata Bandung juga penasehat di Ikatan Chef Jawa Barat ini ketika menikmati sate maranggi ini beliau mengatakan bahwa kelezatan yang dihasilkan oleh sate ini terletak pada bumbu dan pengolahannya salah satunya adalah lemak daging yang selalu terdapat dalam setiap tusukannya juga pembakaran dilakukan a’la minute yaitu setelah ada pesanan, apabila kita bawa pulang kerumah dan sate Maranggi akan berubah Rasa, Aroma dan Penampilan itu karena ciri khas dari daging adalah tidak dapat dipanaskan ulang setelah proses pembakaran karena akan menyebabkan daging sate akan lebih keras bukan karena hal “lain” jawabnya sambil tertawa lepas.


Chef Seno (nama panggilan akrab) juga mengingatkan bahwa kunci keberhasilan dari sebuah usaha kuliner bukan hanya pada produk yang dijual tetapi banyak faktor diantaranya adalah harga jual, keramah-tamahan, kenyamanan, kebersihan, keikhlasan dalam memberikan manfaat yang baik bagi konsumen juga masyarakat sekitar seperti yang dilakukan oleh restoran Cibungur ini dan yang paling penting adalah menjaga ciri khas dari usaha kita yang menyebabkan para pelanggan akan datang kembali, Tambah Chef Seno bahwa usaha kuliner merupakan usaha yang dapat menjalankan roda ekonomi berjalan cepat karena bersifat cash flow yaitu penjualan langsung dapat menerima keuntungan langsung dapa saat itu juga, namun harus diperhatikan bahwa usaha kuliner juga sangat sensitive karena sekali konsumen kecewa terhadap produk maupun pelayanan kita maka akan sangat sulit membuat konsumen dapat kembali percaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar